Kamis, 09 April 2009 01:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jayapura:Kepala Lapas Klas IIA Abepura, Anthonius M Ayorbaba tak bisa menjamin keamanan pelaksanaan pemilu di Lapas Abepura berjalan dengan baik. Sebab menurutnya, dari 231 penghuninya, hanya 20 orang yang tercantum dalam daftar pemilih tetap di TPS 75 yang berada di dalam Lapas Abepura, Kota Jayapura."Jelas-jelas mereka ada dan memenuhi syarat untuk menjadi pemilih dalam pemilu tahun ini. Besok saya tidak dapat menjamin, jika mereka marah, karena tidak bisa menyalurkan hak suaranya,” ungkap Anthonius kepada wartawan di Jayapura, Rabu (8/4) malam. Dirinya juga menyayangkan pihak KPU tak merespon persoalan ini secara serius. Padahal pada 6 Maret lalu, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan KPU Papua dan KPU Kota Jayapura. “Pertemuan ini dimaksudkan untuk pendataan ulang penghuni Lapas Abepura. Tapi kenyataannya malahan di luar dugaan kita. Ini aneh,” katanya.Tak hanya itu, kata Anthonius, di Lapas Narkotika di Distrik Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, semua penghuninya malah tak terdaftar dalam pesta demokrasi pada Kamis (9/4). “Penghuni Lapas Narkotika Doyo, jumlahnya 68 orang dan tak satupun dari mereka menjadi peserta pemilu,” jelasnya.Sementara itu, Ketua KPU Kota Jayapura, Hendrik Bleskadit menyayangkan kinerja RT dan RW setempat yang tak mendata penghuni Lapas Abepura dengan benar.. “Ini kesalahan mereka. Sebab laporan yang kami terima berasal dari RT dan RW setempat. Dengan penemuan kasus ini, berarti mereka tak melakukan tugasnya dengan baik,” katanya. CUNDING LEVI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar